Diskusi Publik Terkait Saat ini Pusat Kuliner Pasar Lama Tangerang Yang Masih Terlihat Semerawut

Sabtu, 26 Maret 2022

Kota Tangerang, – (Nawacitalink.com)

Diskusi publik “Penataan Kawasan Jalan Kisamun, A Damyati dan Kali Pasir Indah” yang digagas Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STISIP Yuppentek Kota Tangerang.

Diskusi publik digelar hingga seasion 5 secara maraton Ini diikuti berbagai unsur, seperti paguyuban, warga, pemilik toko, RT/RW sampai dengan OPD terkait.

Diskusi sendiri imbas adanya polemik penataan pengelolaan pusat kuliner/UMKM di kawasan Pasar Lama Tangerang yang dikerjakan PT Tangerang Nusantara Global (PT TNG).

Diskusi publik yang digelar hampir setiap pekan dikampus Yuppentek itu, menurut salah satu tokoh masyarakat (tomas) Pasar Lama Tangerang, Gani Mulyawan, mengatakan, sangat membantu dalam rangka mencarikan solusi serta masukan terkait polemik Pasar Lama.

“Yah, saya sangat mengapresiasi sekali diskusi publik yang digagas Kampus Yuppentek ini. Sangat membantu dalam mencarikan solusi dan masukan kepada kami, terkait penataan kawasan Pasar lama Kota Tangerang,” tutur Gani kepada Wartawan seusai mengikuti diskusi, Kamis (24/03) petang.

Gani yang juga salah satu pemilik toko di kawasan Pasar Lama, mengungkapkan, saat ini pusat kuliner Pasar Lama Tangerang masih terlihat semerawut.

“Saya minta itu sampah-sampah ditata dengan baik, agar tidak terlihat kotor dan semerawut,” pinta dia.

Selain itu, pihaknya juga minta fasilitas pemadam kebakaran (Damkar) standby, untuk mengantisipasi kebakaran yang terjadi.

Akan tetapi, lanjut dia, di kawasan Pusat Kuliner Pasar Lama ini, terutama jalan Kisamun sudah mengalami penyempitan. Sehingga ia khawatir mobil kebakaran atau pun ambulance sulit masuk.

“Yah karena jalan-jalan itu sudah tertutup juga oleh lapak-lapak pedagang, parkir dan lain sebagainya,” kata dia.

“Semua harus ditata. Jangan sampai kepentingan toko dan warga terganggu, aktivitas kami terganggu. Jangan nyari untung aja. Saya sebenarnya senang kawasan ini ditata.” Gani menambahkan.

Dari semua itu, lanjut Gani, yang paling perlu diperhatikan dan penting diingat di kawasan itu adalah, Pasar Lama Tangerang sebagai pusat kebudayaan.

Kata dia, disana banyak peninggalan-peninggalan bersejarah alias cagar budaya yang selama ini sudah lebih dulu ada, dari pada pusat kuliner.

“Ada Benteng Haritage, Vihara Boentek Bio, Masjid Kali Pasir, Makam KH Soleh Ali. Itu yang datang banyak dari dulu juga,” kata dia.

Untuk itu, Gani yang pernah jabat anggota DPRD ini meminta, agar cagar budaya yang penuh dengan niali-nilai historis dan sebagai ikon-nya Pasar Lama Tangerang itu dijaga, dirawat serta diperhatikan oleh Pemerintah Kota Tangerang.

“Kalau bisa gapura (Pasar Lama) itu pun bernuansa NKRI, jangan melulu bernuansa China Town. Karena kita dari dulu sudah kompak dalam merawat dan menjaga keragaman. Ini harus jadi contoh, ini yang saya inginkan,” Gani Mulyawan mengakhiri.

Diketahui PT TNG adalah sebagai pengelola kawasan tersebut yang ditunjuk oleh Pemerintah Kota Tangerang melalui Perwal Nomor 8 Tahun 2022, Tentang Penataan Jalan Kisamaun, A Damyati dan Jalan Kali Pasir Indah.

(Ridwan M)

banner-panjang

Baca Juga

Berita Terkait