Jawa Timur,- (Nawacitalink.com)

Bertempat di Mako Brigif Marinir Sidoarjo, Jawa Timur.
Menteri Sosial Tri Rismaharini serahkan Bantuan Santunan Ahli Waris dan Luka-luka bagi korban bencana sosial di Kabupaten Nduga dan Yalimo, Provinsi Papua. (14/4)

Beberapa waktu lalu, aksi teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang Pos Satgas Mupe Marinir-3 di Kampung Dikware Bawah, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pada hari Sabtu, 26 Maret 2022. Peristiwa ini mengakibatkan 2 orang prajurit Marinir TNI AL gugur dan 10 orang prajurit lainnya mengalami luka-luka.
Tidak lama berselang, pada hari Kamis, 31 Maret 2022 terjadi peristiwa penyerangan oleh orang tidak dikenal (OTK) di Jalan Trans Elelim Distrik Elelim Kabupaten Yalimo Provinsi Papua yang mengakibatkan seorang babinsa dan istrinya yang seorang bidan tewas.

Sebagai wujud perhatian dan keprihatinan yang mendalam serta dedikasi atas pengabdian korban, Pemerintah melalui Kementerian Sosial menyerahkan Piagam sekaligus bantuan santunan kepada 4 ahli waris masing-masing sebesar Rp15.000.000,- dan bantuan pemenuhan kebutuhan keluarga masing-masing senilai Rp100.000.000,-.
Selain itu bagi 7 korban luka ringan juga diberikan santunan sebesar Rp2.500.000,- dan untuk 3 korban luka berat diberikan sebesar Rp5.000.000,-

Mensos menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya beberapa korban.
“Turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya untuk keluarga yang ditinggalkan dan untuk saudara yang luka tidak boleh patah semangat.
saya percaya niat tulus para pejuang kita akan diterima dengan baik oleh tuhan bahkan oleh masyarakat disana”

Dalam pemberian santunan tersebut Mensos hadir didampingi SKM Bid. Komunikasi dan Media Massa Don Rozano Sigit Prakoeswa, SKM Bid. Hubungan dan Kemitraan Lembaga Luar Negeri Faozan Amar, SKM Bid. Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin Doddi Madya Judanto, SKM Bid. Pengembangan SDM dan Program Kementerian Suhadi Lili, Kepala Biro Umum Wiwiek Widyanti, Sekretaris Ditjen Linjamsos Robben Rico, Direktur PSKBS Harapan Lumban Gaol dan Direktur PSDBS, Salahuddin.

(Rls/Red)