New Project - 2024-11-19T214019.275

DR Ir MARUKAN MAP, RAJA TANPA ISTANA DAN SINGGASANA

Kamis, 31 Juli 2025
{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":[],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"transform":2},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}

Nanga Bulik, – (Nawacitalink.com)

Kongres Masyarakat Dayak Tomun I sudah terlaksana, yang selama ini masyarakat Adat Dayak Tomun walaupun sudah ada ratusan tahun bahkan sudah ribuan tahun akan tetapi keberadaannya hanya diakui secara informal.

Untuk menjawab tantangan negara tentang pengakuan secara formal dengan berbagai aturan hukum dan perundang-undangan ngan yang ada terjawab sudah.

Kongres Majelis Adat Dayak Tomun yang diselenggarakan tanggal 28 dan 29 Juli 2025 sudah berhasil memilih Raja Pertama terpilih secara aklamasi DR Ir MARUKAN MAP, Mantan Bupati Lamandau dengan Gelar Raja Disanjung Rakyat Dijunjung Mas LABIHI PATIH Kunci, Raja didampingi Dua Orang Wakil Raja serta Kementerian-Kementerian yang menjadi Kabinet Pendukung didalam pelaksanaan tugas melayani rakyat Dayak Tomun.

Dari 60 ribu Rakyat Kabupaten Lamandau, terdapat 40 ribu masyarakat adat Dayak Tomun yang hidup dibeberapa desa dan Dukuh di aliran sungai, yakni Sungai Lamandau sebagai Induk Sungai dari berapa anak Sungai, yakni Sungai Arut, Sungai Bulik, Sungai Belantikan,dan Sungai Delang, yang saat ini oleh perkembangan waktu sudah pula tersebar di beberapa provinsi, baik di Pulau Kalimantan, Pulau Jawa dan lain-lain lain karena tugas dan pekerjaan, karena perkawinan juga karena menjadi siswa dan Mahasiswa di berbagai sekolah dan perguruan tinggi di luar Pulau Kalimantan.

Dengan terpilihnya Seorang Raja yang tanpa istana dan Singgasana ini, DR Ir MARUKAN MAP secara aklamasi sebagai Raja Kongres Dayak Tomun Pertama, organisasi kemasyarakatan adat ini ingin dikelola seperti sebuah negara dengan cara informal dengan kekuatan sendiri, dengan telah terbukti penyelenggaraan Kongres Dayak Tomun Pertama ini dapat dilaksanakan dengan begitu antusiasnya dengan prinsip lembaga ini dibentuk bukan atas dasar kepentingan politik akan tetapi timbul dan tumbuh dari kesadaran tentang kepentingan bersama, dari Masyarakat Dayak Tomun, dan untuk masyarakat Dayak Tomun.

Jadi sangat berbeda sekali dengan keberadaan berbagai komunitas Dayak yang telah lebih dulu ada sebelum adanya secara formal Kongres adat Dayak Tomun.

Pelantikan, Pengukuhan dan Pemberian Gelar Raja dengan melalui acara ritual adat yang dilakukan di Gedung Lantang Torang Nanga Bulik tanggal 29 Juli 2025 dengan Gelar Raja Disanjung Rakyat Dijunjung Mas Labihi Patih Kunci.

Raja Marukan menyatakan bahwa Istanaku adalah berada ditengah rakyat dan singgasanaku berada dihati setiap wargaku sehingga diingatkan agar berkomitmen diri Raja bukan jadi pemimpin yang hanya untuk kepentingan pribadi tapi berkarya untuk kepentingan masyarakat adat yang ada nyata dan hidup ditengah bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Segala bentuk organisasi apapun termasuk Kongres Adat Dayak Tomun inipun tentu tidak terlepas dari berbagai tanggapan, baik yang positif maupun yang negatif, untuk itulah semuanya itu harus dinyatakan dalam karya nyata, ujar Raja Marukan.

(Adtambunan-Korwilkalteng)

banner-panjang

Baca Juga

Berita Terkait

bannernew

Perkembangan Virus Corona

Baca Juga

Berita Terpopuler