Ket Foto : (M. Marwan Ketua Yayasan Abdi Suaka Pati Lembuswana)
Balikpapan,- (Nawacitalink.com)
Ketua Yayasan Abdi Suaka Pati Lembuswana Kalimantan Timur, Muhammad Marwan memiliki pandangan terhadap adanya Ibu Kota Negara (IKN) yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur.
Menurutnya, fenomena itu merupakan hal yang sangat baik. Selain dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang ada di wilayah penyangga IKN termasuk Balikpapan, juga mampu memperkenalkan kebudayaan khas Kaltim yang beraneka ragam, seperti suku Kutai, Banjar, Bugis dan multi suku lainnya yang ada.
“Kami sangat berharap IKN berjalan dengan baik tanpa ada kendala. Dengan catatan tidak menghilangkan hak-hak masyarakat adat maupun masyarakat yang sudah ada secara turun-temurun yang berdiam di wilayah IKN, agar tidak ada permasalahan-permasalahan dikemudian hari,” kata Muhammad Marwan, Kamis (11/5/2023).
Marwan melanjutkan, adapun dukungan dari Yayasan Abdi Suaka Pati Lembuswana yakni, pertama mempersiapkan diri, kemudian menyiapkan para penerus agar nantinya dapat lebih baik lagi dalam menyambut IKN Nusantara.
Sebab diketahui bersama, perpindahan IKN bukan hanya dinikmati oleh masyarakat Kaltim saja, namun untuk seluruh nusantara dan internasional. Sehingga, pihaknya mesti melakukan persiapan, diantaranya memajukan segi pendidikan dan taraf hidup yang lebih baik serta bagaimana bisa bersaing dengan datangnya warga-warga pendatang.
“Tantangan untuk kami selaku masyarakat Kalimantan Timur itu adalah, bagaimana agar bisa bersaing dengan pihak-pihak luar yang kita tahu pastinya mempunyai skill dan kemampuan dalam bersaing. Dan saya harapkan kedepannya, kita sebagai masyarakat Kaltim bisa di atas rata-rata dan lebih dari mereka (pendatang),” harapnya.
Di sisi lain Marwan mengatakan, dengan adanya IKN, kelak lembaganya berharap untuk semakin meningkatkan budaya-budaya lokal yang ada di Kaltim. Pun begitu, yayasannya juga meminta agar saat menggelar penyambutan tamu baik dalam maupun luar negeri, bisa dilakukan secara bergantian. Sebab, Kalimantan Timur terdiri dari multi suku.
“Ya mungkin pada bulan ini menampilkan suku tertentu dengan adat dan budayanya, lalu bulan depannya suku lainnya, agar tidak ada kecemburuan. Karena yang namanya IKN adalah menyatukan seluruh anak bangsa menjadi satu,” tegasnya.
“Terutama ke depannya adalah bagaimana agar bisa bersinergi dengan para masyarakat adat, karena masyarakat adat sama-sama kita ketahui juga mempunyai hak yang sama seperti yang lainnya, sehingga tidak menghilangkan hak-hak mereka. Mudah-mudahan dengan adanya IKN kita bisa mengangkat citra, martabat, adat dan budaya suku yang ada di Kalimantan Timur,” tambahnya.
Ia menilai, hadirnya IKN telah banyak sekali menciptakan dampak positif bagi ketenagakerjaan baik skill maupun non skill, okupansi perhotelan, perumahan dan juga memajukan para pelaku UKM lokal.
“Karena kita ketahui dengan adanya IKN perekonomian Kalimantan Timur meningkat dengan pesat,” sambungnya.
Marwan menambahkan, Yayasan Abdi Suaka Pati Lembuswana merupakan organisasi Suku Kutai yang berdomisili di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Oleh karena itu, pihaknya sejatinya mendukung penuh dan sangat ingin bekerjasama dengan TNI-Polri beserta Pemerintah, guna mendukung kelangsungan IKN.
“Dan apabila ada pihak-pihak lain yang ingin menggagalkan pembangunan proyek IKN, kami bersedia maju menjadi garda terdepan. Dan kami pun siap mengawal pembangunan IKN sampai selesai sesuai dengan target yang ditentukan oleh pemerintah,” ungkapnya.
“Inilah pandangan dan harapan saya yang mewakili daerah dan sekaligus putra asli daerah mengenai Pembangunan IKN yang sekarang sedang berjalan di Kaltim, dan tepatnya di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara,” tutupnya.
(Bahri)