New Project - 2024-11-19T214019.275

Terkait Viralnya Pemagaran Laut di Media Sosial Belakangan ini Membuat Joan Angkat Bicara

Jumat, 10 Januari 2025
{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":[],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}

Kabupaten Tangerang, – (Nawacitalink.com)

Jum’at, 10 Januari 2025 Viral nya pemagaran laut di wilayah Kabupaten Tangerang Banten di media Sosial belakangan ini membuat Joan Ketua Investigasi Banten dari media Nawacitalink.com Angkat bicara, pagar yang terbuat dari bambu, yang membentang sepanjang 30.16 km yang melintas di 16 desa 6 Kecamatan di Kabupaten Tangerang membuat Joan gelang-gelang kepala.

Ketua Investigasi Banten ini menilai, Pemagaran Laut di perairan Kabupaten
Tangerang adalah tindakan yang tidak semestinya di lakukan, sebab pasti berdampak kepada saudara kita yang menggantungkan kehidupannya di laut” kasian kepada para nelayan di sana ucapnya.

Menurut Joan,” Laut adalah Pemersatu, kenapa harus ada pemisah, dengan cara di pagar yang luar biasa panjangnya, disepanjang kawasan itukan ada sekelompok nelayan masyarakat pesisir yang beraktivitas di laut, ada juga pembudi daya, maka dari itu,” coba kita lihat dulu kinerja dari Kementrian Kelautan dan Perikanan tutupnya di depan awak media.

Ditempat terpisah, salah satu warga Teluk naga yang enggan disebutkan namanya merasa kecewa dengan keputusan pemerintah, kenapa harus dilakukan penyegelan terlebih dahulu, tadinya kita berharap dengan hadirnya pihak Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho Saksono kemarin, pagar dari bambu tersebut langsung di bongkar”, ucapnya saat di wawancarai awak media Jumat siang sekitar pukul 13.30 wib

“Kalau seperti ini kita harus nunggu lagi selama dua bulan tuturnya, yang merasakan dampaknya kan kita, semenjak adanya pemagaran ini, penghasilan dari para nelayan disini sungguh memprihatinkan, sangat berkurang, bensin yang tadinya cukup dengan 5 liter sekarang gak cukup, minimal kita harus menyiapkan bensin 8 sampai 10 liter kalau kita berangkat dari soreh hingga tengah malam, sebab jalurnya muter” pungkasnya.

(Aan)

banner-panjang

Baca Juga

Berita Terkait