New Project - 2024-11-19T214019.275

Pidato Ketua Umum PDIP Ibu Hj Megawati Soekarnoputri Dalam Pelantikan Pengurus DPP PDIP Periode 2019 – 2025

Sabtu, 6 Juli 2024
{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":[],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}

Jakarta, – (Nawacitalink.com)

Bertempat di Sekolah Partai Lenteng Agung Jakarta, Megawati Soekarnoputri berpidato dalam acara pelantikan pengurus DPP PDIP Periode 2019 – 2025, Jum’at 05/07/2024.

Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh,
Salam Damai Sejahtera untuk kita semua,
Syaloom
Om Swasti Astu,
Namo Budaya,
Salam Kebajikan,
Rahayu.

Marilah terlebih dahulu kita pekikkan salam
nasional kita: Salam Pancasila!! Merdeka!!
Merdeka!!! Merdeka!!!

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa hari ini kita bisa berkumpul di
Sekolah Partai ini. Disinilah tekad untuk
melakukan kaderisasi partai secara sistemik
dilakukan.

Saya mengucapkan terima kasih, bahwa setiap
acara resmi partai kini selalu diawali dengan
menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 Stanza.

Dengan cara itu, dengan penuh hikmat, kita
kumandangkan seluruh konsep dan imajinasi
Indonesia raya kita.

Saya sungguh mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Wage Rudolf
Supratman, yang dengan kejernihan batin dan
terang budinya, mampu merangkai syair lagu
yang begitu patriotik, indah, penuh semangat,
dan mewakili seluruh cita-cita Indonesia Raya.

Betapa kita tidak kagum, dari stanza pertama,
bangsa Indonesia harus “membangun jiwanya,
dan membangun badannya untuk Indonesia
raya”.

Dalam stanza kedua, terkandung
spiritualitas kebangsaan kita yang mengingatkan
kita untuk “sadarlah budinya, sadarlah hatinya”.

Pesan moral ini sangat penting ditengah
pragmatisme politik yang melupakan budi dan
suara hati hanya demi ambisi kekuasaan.

Sedangkan dari stanza ketiga mengandung pesan
tentang pentingnya kesadaran geopolitik. Pesan
tentang “Selamatlah rakyatnya, selamatlah
putranya, pulaunya dan lautnya, semuanya”.

Keselamatan bangsa dan negara ini mutlak.
Dengan stanza ketiga “kita berjanji, agar
Indonesia abadi”
Saudara-saudara sekalian,
Berpolitik sebagai dedikasi bangsa dan negara,
tidak memerlukan teori yang muluk-muluk.

Selama kita bisa memahami saripati makna dari
lagu Indonesia Raya 3 Stanza tersebut, sudah
bisa menjadi landasan dan jiwa semangat yang
kuat tentang apa yang harus kita lakukan
sebagai bangsa merdeka. Seluruh pesan kebangsaan yang terdapat dalam
lagu Indonesia
Raya tersebut semakin
meyakinkan saya, bahwa Indonesia lahir dengan
konsepsi yang sangat lengkap sebagai negara
paripurna.

Konsepsi apa yang tidak kita punya?
Pancasila lahir sebagai falsafah pembebasan
bagi rakyat, khususnya mereka yang miskin, dan
masih terjajah oleh kemiskinan, ketidak adilan,
dan berbagai pembelengguan atas hak-haknya
untuk berpartisipasi dengan setara dalam
seluruh proses politik, ekonomi, dan
pembangunan kemajuan bangsa.

Pancasila
efektif sebagai pemersatu bangsa, ideologi
bangsa, hingga cita-cita sebagai bangsa dengan
peradaban tinggi.

UUD Negara Republik
Indonesia 1945 mengandung gambaran ideal
tentang sistem politik, pemerintahan, sistem
ekonomi, dan tanggung jawab negara terhadap
rakyatnya; keberpihakan negara terhadap fakir
miskin; jaminan hak asasi manusia, hingga halhal strategis terkait pergaulan antar bangsa.

Ditinjau dari arah masa depan, Bung Karno telah
memberikan jalan Indonesia yang berdaulat di
bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan
berkepribadian dalam kebudayaan. Sementara. tentang konsep teknokratik untuk mencapai
Masyarakat adil Makmur, dan berperan aktif
dalam percaturan global, sudah tersedia Pola
Pembangunan Semesta Berencana.

Jadi apalagi
yang kita cari?
Tinggal menyiapkan manusia Indonesia agar
berjiwa progresif, pantang menyerah, haus
mengejar ilmu pengetahuan, dan penguasaan
teknologi bagi kemajuan bangsa, dan tentu saja,
terus melakukan nation and character building.

Namun dalam praktiknya, kita mudah masuk
dalam zona nyaman, tanpa fighting spirit, dan
yang saya khawatirkan, semangat untuk
berprestasi dalam usaha kolektif maupun pribadi
sangat menurun tajam.

Bangsa Indonesia
sepertinya kehilangan motivasi berprestasi,
karena tidak adanya keteladanan dalam proses;
merit system meluntur; dan ketaatan terhadap
aturan main, termasuk rendahnya tekad untuk
mewujudkan system hukum yang berkeadilan.
Intermezo: banyak negara-negara di Skandinavia,
juga beberapa negara di Eropa dan Tiongkok dan
Singapura maju karena supremasi hukum dan. system meritokrasi yang transparan dan
berkeadilan.

Apa yang saya sampaikan di atas untuk menjadi
perenungan bagi seluruh simpatisan, anggota
dan kader PDI Perjuangan. Sebab Bung Karno
telah mengamanatkan kepada kita agar
“Partailah yang berdiri di depan memegang obor
penerang dan memimpin pergerakan rakyat”.

Saudara-saudara sekalian,
Dengan memahami konsepsi Indonesia Raya
secara benar dan utuh, PDI Perjuangan terus
maju, bergerak mengorganisir rakyat.

Dalam
kaitannya dengan itu, terhadap tugas yang ada di depan mata, untuk memenangkan Pilkada
Serentak dengan semangat gotong royong harus
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Kita semua menyadari, bahwa tantangan ke
depan tidaklah ringan. Terlebih dengan minimnya
keteladanan pemimpin.
Ada segolongan
pemimpin yang hanya melihat kekayaan alam
Indonesia sebagai sumber dan motif berkuasa
untuk dikelola bagi kepentingan sempit oligarki,
bahkan kepentingan keluarga.

Karena itulah Pilkada harus menjadi momentum
bagi hadirnya pemimpin yang ideologis,
mumpuni, berkemampuan professional, dan
bertanggung jawab bagi masa depan rakyatnya.

Pilkada tidak boleh menjadi alat kepanjangan
kepentingan elit yang begitu bernafsu untuk
berkuasa, tanpa landasan konsepsi tentang masa
depan Indonesia.

Bagi PDI Perjuangan, pilkada
harus menjadi Gerakan Moral dan Gerakan
Kelompok Pro Demokrasi bagi setiap anak
bangsa untuk menjadi pemimpin. Sebab
pemimpin tidak ditentukan dari atas melalui
konsensus elit, namun harus menjadi gerak
lahirnya pemimpin melalui proses
penggemblengan, bukan proses jalan pintas.

Guna memenuhi tangungjawab tersebut, dan
sesuai dengan hak prerogative yang diberikan
oleh Kongres Partai kepada saya, maka pada
kesempatan ini akan saya sampaikan beberapa
hal penting dan strategis.
Pertama, bahwa sesuai rekomendasi Rakernas V,
saya mendapat mandat sesuai hak prerogative
yang
saya miliki untuk mengembalikan
mekanisme pelaksanaan kongres pada periode 5. tahunan yakni tahun 2025.

Pada Kongres V
pelaksanaan kongres dipercepat karena alasan
Pilkada serenak. Penggeseran pelaksanaan
Kongres VI tahun 2025 juga dengan alasan
Pilkada serentak, selain pertimbangan strategis
lainnya.

Kedua, guna memperkuat pergerakan mesin
politik partai, maka sesuai Anggaran Rumah
Tangga partai Pasal 15, saya telah mengambil
Keputusan untuk melakukan evaluasi dan
menambah personalia DPP Partai. Secara
keseluruhan DPP Partai yang saya bentuk pada
Kongres V, yakni sebanyak 27 orang, atas nama
Ketua Umum saya perpanjang masa bakti
kepengurusannya hingga tahun 2025.

Ketiga, guna meningkatkan daya pergerakan
mesin partai yang terpimpin di dalam
menghadapi dinamika politik ke depan, serta
penajaman fungsi untuk pelaksanaan Pilkada
serentak tahun 2024, saya telah memutuskan
untuk menambah jumlah pengurus DPP Partai
dari 27 menjadi 36.

Adapun nama-nama DPP
penambahan tersebut adalah: Sdr. Ganjar Pranowo sebagai Ketua DPP
Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah
2. Sdri. I Gusti Ayu Bintang Puspayoga, selaku
Ketua DPP Bidang Perempuan dan Anak
3. Sdr. Basuki Tjahaya Purnama sebagai Ketua
DPP Bidang Perekonomian.
4. Sdr. Rano Karno sebagai Ketua DPP Bidang
Kebudayaan
5. Sdr. Zuhairi Misrawi, sebagai Ketua DPP
bidang Pendidikan, Agama dan Kepercayaan
pada Tuhan. Hanya karena ybs masih menjadi
Dubes Tunisa, sementara non aktif
6. Sdr. MY Esti Wijayanti sebagai Ketua DPP
bidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup
7. Sdr. Deddy Sitorus sebagai Ketua DPP Bidang
Pemenangan Pemilu Eksekutif
8. Sdr. Ronny Talapessy sebagai Ketua DPP
Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional
9. Sdr. Adian Napitupulu sebagai Wakil Sekjen
Bidang Komunikasi
10. Sdr. Adi Dharmo sebagai Wakil Sekjen
Bidang Kesekretariatan Merangkap Kepala
Sekretariat
11. Sdri. Yuke Yurike sebagai Wakil Bendara Bidang Eksternal.

Keempat, dalam upaya melakukan revitalisasi
fungsi koordinasi badan-badan Partai, saya juga
telah menetapkan beberapa jabatan strategis di
Badan Partai, yakni:
1. Ketua Badan Penanggulangan Bencana dijabat
oleh Letjen TNI Purn Ganip Warsito
2. Ketua Badan Riset dan Analisa Kebijakan
Strategis oleh Sdr. Andi Widjajanto
3. Ketua Badan Sejarah Indonesia dipegang oleh
Sdr. Bonnie Triyana
4. Ketua Badan Saksi Pemilu Nasional dipegang
oleh Sdr. Hendra Gunawan

Seluruh DPP Partai baik hasil Kongres V maupun
penambahan personal DPP partai Bersama
beberapa Ketua Badan yang baru selanjutnya
akan saya lantik dengan mengucapkan sumpah
dan janji jabatan.

SELURUH DPP DAN KEPALA BADAN YANG TADI SAYA
UMUMKAN UNTUK NAIK KE ATAS PANGGUNG
PROSESI PENGAMBILAN JANJI JABATAN
FOTO BERSAMA
Dengan selesainya pelantikan dan pengucapan
janji jabatan, maka saudara-sudara sekalian
langsung bekerja sebaik-baiknya dengan. menempatkan dedikasi tertinggi pada partai,
rakyat, dan bangsa negara.

Terus berjuang dengan semangat-45. Kobarkan
fighting spirit dan perkuat kerja kolektif gotong
royong sebagai sesama kader Partai.

Solid
Bergerak untuk Indonesia Raya. Bersatu kita
teguh, bercerai kita runtuh. Satyam Eva Jayate!!
Terima kasih.
Selamat berjuang!!!
Merdeka!!! Merdeka!!! Merdeka!!!
Wasalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh,
Om Santi Santi Santi Om,
Rahayu
MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
KETUA UMUM PDI PERJUANGAN.

(WH/Red)

banner-panjang

Baca Juga

Berita Terkait

bannernew

Perkembangan Virus Corona

Baca Juga

Berita Terpopuler