Pangkalan Bun,- (Nawacitalink.com)
Tanggal 17 Oktober 1947 merupakan operasi tempur pertama yang dilaksanakan oleh Angkatan Udara Republik Indonesia atau AURI saat itu dengan menerjunkan sebanyak 13 orang Pasukan Peterjun Payung di Desa Sambi Kecamatan Arut Utara Kabupaten Kotawaringin Barat, yang keseluruhan Anggota Pasukan Peterjun Payung tersebut adalah Putra Dayakek.
Sejarah Penerjunan Pasukan Payung tersebut menjadi cikal bakal Pasukan Kas (PASKAS) TNI AU sekarang ini.
Sejarah panjang yang berjiwa heroik ini sangat mencatatkan betapa semangat juang setiap Pasukan Payung tersebut karena sebelum mereka diterjunkan hanya mendapat latihan singkat di Markas AURI Magowo Yogyakarta sebelum mereka diberangkatkan pagi buta menjelang subuh pada tanggal 17 Oktober 1947.
Dan sebagai penghargaan atas jasa pahlawan AURI, satu diantaranya diabadikan sebagai nama Pangkalan Udara Iskandar Pangkalan Bun yang sekarang ini berkembang untuk menopang satu diantara transportasi udara di Kabupaten Kotawaringin Barat.
Diakui oleh Komandan Pangkalan Udara Iskandar Letkol (Pnb) Ignatius Widi Nugroho, ST, MDSS kepada Nawacita link.com bahwa sepertinya kehidupan keluarga anggota Pasukan Peterjun Payung ini belum mendapat sentuhan kepedulian dari TNI-AU, ada banyak hal yang menyebabkan sepertinya terlupakan, yakni sulitnya mendapatkan data dan lokasi desa dan tempat asal dari keluarga Anggota Peterjun tersebut dikarenakan bahwa mereka saat menjalankan tugas belum berkeluarga masih bujang.
Untuk itulah Letkol Widi Nugroho saat mulai memegang tongkat komando untuk menjabat Komandan Pangkalan Udara Iskandat mulai trcking atau jelajah pencarian terhadap rumah tinggal Anggota Pasukan Terjun Payung dan untuk sementara yang didapatkan adalah baru dua lokasi yakni almarhum Iskandar di Sampit dan Imannuel Nuhan di Palangka Raya.
Untuk menyambung kembali komunikasi yang selama ini sepertinya terputus, Lanud Iskandar dengan kepedulian penuh melaksanakan rehabilitasi total terhadap rumah yang pernah ditempati oleh almarhum Iskandar di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur.
Karena almarhum Iskandar belum memiliki isteri saat diterjunkan maka rumah almarhum sekarang ini ditempati oleh Keponakan bernama Agus Gunawan bersama Isteri dan dua anak mereka.
Menurut Letkol Widi Nugroho, untuk sementara ini baru dapat dijangkau untuk rehabilitasi rumah almarhum Iskandar karena keterbatasan pembiayaan.
Rehabilitasi sudah dapat diselesaikan dengan baik dan sudah diserahkan kembali kepada keluarga almarhum Iskandar tanggal 27 Juli 2023 yang lalu.
Danlanud Letkol Widi Nugroho menyampaikan kepada siapapun yang mengetahui atau keluarga para pejuang Peterjun Payung yang belum diketahui tempat dan alamat jelas asal dari para Peterjun tersebut diharapkan dapat berkomunikasi dengan fihak Lanud Iskandar agar bisa dikonfirmasi lebih lanjut sehingga walaupun nanti dirinya tidak lagi menjabat sebagai Komandan Lanud Iskandar dapat dilanjutkan sentuhan kepedulian ini oleh penerusnya nanti dengan berbagai kebijakan yang nanti diambil oleh Danlanud berikutnya.
Sebelum melakukan peresmian atas hasil rehabilitasi rumah kepada pihak Keluarga, Danlanud Iskandar Letkol Ignatius Widi Nugroho beserta Jajarannya melakukan jiarah dan tabur bunga di Makam Almarhum Iskandar di Sampit.
(adtambunan-korwilkalteng/liputan)