New Project - 2024-11-19T214019.275

Jika Jadi Presiden, Ganjar Tolak Beri Karpet Merah Pada Alam

Kamis, 19 Oktober 2023

Jakarta,- (Nawacitalink.com)

Pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD bertemu dengan ratusan kalangan milenial dan generasi z di Gedung Arsip Nasional, Jakarta Barat, Rabu (18/10/2023) malam.

Acara yang juga dihadiri Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Arjad Rasjid beserta jajaran dan perwakilan dari pengurus partai politik yang tergabung dalam koalisi pengusung itu untuk menyerap aspirasi anak muda.

Ganjar tidak sendiri. Ia didampingi istri, Siti Atikoh dan anak semata wayangnya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar. Begitu juga dengan Mahfud MD datang bersama istri Zaizatun Nihayati dan kedua anaknya Ikhwan Zaen dan Vina Amalia.

Mereka mendapat sambutan hangat dari para anak muda yang mayoritas aktif di dunia konten kreator dan influencer. Namun, ada yang menarik saat dibuka sesi tanya jawab. Salah seorang musisi, Kandri Muhammad melontarkan pertanyaan kepada Ganjar soal Alam, panggilan akrab anaknya.

“Saya pernah bertemu dengan Alam, dia anak yang pintar. Pertanyaannya adalah apakah nanti jika menjadi presiden Pak Ganjar apakah akan memberikan karpet merah kepada Alam?” tanya Kandri.

Mendengar itu, Ganjar terseyum. Ia menegaskan bahwa tiap anak muda punya peluang yang sama.

“Mungkin saya akan kasih baju merah saja. Buat saya yang penting adalah semua bisa punya kompetensi dan bisa berkompetisi yang sehat,” jawab Ganjar.

Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menambahkan, pendidikan harus terbuka dan bisa diakses oleh semua warga masyarakat.

“Yang saya sadari adalah kekuasaan itu ada batasnya. Dan kekuasaan itu menggoda. Maka kita harus punya kontrol diri dan tahu diri. Dan saya pengen semua yang sekolah investasi pendidikan kelak siapapun menjadi apapun melalui jalur yang fair,” imbuhnya.

Jawaban serupa disampaikan oleh Mahfud MD. Ia menceritakan pengalaman kedua anaknya yang menempuh pendidikan dengan mandiri tanpa mengandalkan posisinya sebagai pejabat publik.

“Pemerintah itu agar membina generasi muda tanpa diskriminasi, anak muda harus diberi peluang yang bagus. Saya ingin perkenalkan, saya bawa dua anak Ikhwan Zaen zain sekarang dia menyelesaikan di Amsterdam University kebetulan sedang penelitian. Sejak sekolah dia mencari beasiswa sendiri. Tidak menggunakan nama saya,” tuturnya.

Begitu pula dengan Vina Amalia, yang lulus Universitas Airlangga Surabaya.

“Vina Amalia ini dokter universitas airlangga sampai lulus sekolah tidak ada yang tahu kalau dia anak saya. Karena saya pesan jangan bilang kalau kamu anak saya,” tandasnya.

(Rls/Red)

banner-panjang

Baca Juga

Berita Terkait

bannernew

Perkembangan Virus Corona

Baca Juga

Berita Terpopuler