Pangkalan Bun,- (Nawacitalink.com)
Dalam jumpa Pers yang dilangsungkan di ruang pertemuan Kantor Unit Penyelenggara Bandara Udara Iskandar Pangkalan Bun, Komandan Pangkalan Udara Iskandar Pangkalan Bun Letkol (Pnb) Ignatius Widi Nugroho, S.T, MDSS didampingi Kepala Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Budi Setiawan, S. SiT, MM serta Kepala Cabang PT Airnav Bandara Iskandar Pangkalan Bun Samsul Hadi kepada Wartawan menyampaikan beberapa hal berkenaan dengan telah terjadinya pendaratan darurat sebuah pesawat Helikopter Sewa yang dipergunakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia.
Bahwa benar telah terjadi pendaratan darurat helikopter dengan jenis MI 8 registrasi EX-08042 di Mendawai Seberang pada hari Rabu tanggal 26 Juli 2023 sekitar pukul 12.20 WIB. Helikopter tersebut dalam perjalanan dari Palembang ke Pangkalan Bun dengan tujuan akhir Banjarmasin dalam rangka menjalankan misi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di provinsi Kalimantan Selatan.
Didalam Pesawat ini mengangkut 6 orang awak pesawat yang terdiri dari 5 WNA dan 1 WNI, didalam pendaratan darurat tidak ada korban jiwa dan materiil dalam kejadian ini, semua awak pesawat dalam keadaan aman dan sehat, demikian juga dengan helikopter tidak ditemukan adanya kerusakan.
Adapun penyebab dari peristiwa ini adalah adanya vibration warning light atau lampu peringatan adanya vibrasi yang menyala sehingga awak pesawat perlu segera melakukan pendaratan darurat dan perlu dipahami bahwa pada pesawat helikopter, vibrasi merupakan sebuah hal yang membahayakan dan berisiko cukup besar, dan berdasarkan prosedur, maka pesawat perlu mendarat sesegera mungkin. Keputusan pilot untuk melaksanakan pendaratan darurat ini merupakan sebuah keputusan yang tepat karena tindakan ini dapat mencegah kejadian yang lebih besar lagi.
Terkait dengan adanya isu yang menyebutkan bahwa pesawat kehabisan bahan bakar, perlu diluruskan di sini bahwa sebenarnya bahan bakar mencukupi untuk mendarat di bandara Iskandar, namun demikian, karena pilot harus melaksanakan pengecekan atau ground run di lokasi pendaratan, maka pesawat memerlukan bahan bakar tambahan.
Tindakan yang telah dilakukan tim evakuasi adalah menuju ke lokasi dan melakukan pertolongan termasuk mengirimkan bahan bakar tambahan. Berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai komponen, baik dari pihak TNI AU Lanud Iskandar, dari Bandara Iskandar, ground handling, termasuk dari BPBD dan Kodim 1014/Pbn, maka proses evakuasi dapat dilaksanakan dengan aman, lancar dan selamat.
Setelah Pilot dan crew pesawat melakukan pengecekan lebih jauh, termasuk pengujian terbang tanggal 28/07/2023 pagi untuk memastikan bahwa pesawat dalam kondisi aman.
Dari hasil pengujian, pilot menyatakan bahwa pesawat serviceable dan dapat melanjutkan misi. Selanjutnya pesawat telah berangkat menuju Banjarmasin dan mendarat dengan selamat untuk melaksanakan tugas dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan dan setelah melakukan penerbangan lanjutan ke Banjarmasin Kalimantan Selatan lk jam 12.00 WITA pesawat mendarat di Banjarmasin dan siap melakukan tugas yang diembankan oleh BNPB yakni melakukan pemadaman kebakaran hutan di Kalimantan Selatan.
(adtambunan-korwilkalteng/liputan).